Jenuh, suatu kata yang sering
kita rasakan atau bahkan kita keluhkan dalam aktivitas sehari-hari. Kejenuhan
adalah tekanan. Siapapun yang merasa jenuh, dia akan berusaha sekuat tenaga
melepaskan diri dari tekanan itu. Solusi paling umum yang ditempuh untuk
mengatasi kejenuhan adalah mencari hiburan. Sebagian hiburan bernilai positif,
sebagian yang lain tidak. Agar tidak salah dalam memilih dan mengonsumsi
hiburan, hanya kepada Allah kita berlindung diri.
Kejenuhan merupakan masalah
semua orang. Untuk itu kita dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai untuk mengatasi masalah ini. Paling tidak, dengan bekal pengetahuan
yang dimiliki, seseorang bisa terhindar dari resiko-resiko buruk dibalik
kejenuhan.
Jenuh banyak memiliki ragam,
beberapa kejenuhan yang bertebaran disekitar kita seperti: Jenuh Belajar,
Bekerja, Berkarya, Berbisnis, Belajar Agama, di Rumah, Memimpin, dan Jenuh
Hidup. Dan jenuh juga ada positifnya yaitu jenuh terhadap segala sesuatu yang
buruk dan menyimpang. Mengenai jenuh belajar, sebagai seorang mahamahasiswa itu
salah satu kejenuhan yang sering saya temui, alami dan dirasakan.
Bukan maksud menggurui, ketika
seorang mahasiswa yang sedang mengobrol atau bahkan tidur disaat proses pembelajaran,
sang dosen hanya menyalahkan mahasiswa tersebut dengan memberi teguran atau
bahkan hukuman, itu akan meruntuhkan semangat dan mental belajar mahasiswa
tersebut. Seharusnya seorang dosen tidak hanya dapat menyalahkan seorang mahasiswa
tetapi juga intropeksi diri merubah sistem belajar seperti mengadakan
games/permainan, kuis, berdiskusi atau lain sebagainya yang lebih seru dan
mengasyikkan, dengan begitu rasa kejenuhan akan berkurang dan semangat belajar
kembali timbul.
Itu semua merupakan fenomena
kejenuhan yang ada disekitar kita. Dan kejenuhan sangat berpengaruh seperti
penyakit, melemahkan semangat, meluruhkan kekuatan (tekad). Kejenuhan banyak
menimbulkan dampak negatif yang selama ini banyak dirasakan, diantaranya :
- Sebagai penyakit. Kejenuhan dapat menghalang orang untuk melanjutkan pekerjaan, ia tidak memiliki cukup tekad untuk menuntaskan pekerjaan, kita harus menyikapinya secara bijaksana agar penyakit ini tidak berlanjut.
- Produktifitas menurun. Ketika orang merasa jenuh, saat itu produktifitas kerjanya menurun, Dia malas bekerja, semangatnya luntur, dan ingin melakukan hal-hal lain untuk mengusir kejenuhan.
- Rencana gagal. Kejenuhan bisa mengacaukan rencana yang sudah disusun. Sebuah rencana mungkin sudah dipersiapkan dengan sangat baik, namun kejenuhan yang tiba-tiba muncul ditengah jalan, bisa menjadi musibah yang sangat menyakitkan.
- Hasil tidak matang. Kerja maksimal akan diperoleh ketika seseorang mampu mempertahankan irama kerja, dan menjauhkan dari kejenuhan.
- Muncul sikap usil. Seseorang merasa jenuh dengan keadaan yang ada, kemudian dia mencari hiburan-hiburan segar “segar” dengan cara berbuat usil kepada kepada orang-orang disekitarnya.
- Sikap antipati. Kejenuhan juga bisa menimbulkan sikap antipati yaitu sikap kebencian luar biasa terhadap sebab-sebab yang menimbulkan kejenuhan. Tentu ini lebih serius dari pada dampak yang lain.
- Mencari pelarian. Berbeda dengan sikap antipati, orang yang jenuh namun tidak berdaya melawan kejenuhan itu, maka dalam kondisi seperti itu, apa yang sering orang lakukan adalah mencari pelarian. Mereka akan melakukan apa saja untuk menghibur diri.
- Memicu kezhaliman. Kejenuhan luar biasa juga bias memicu orang untuk berbuat kezhaliman terhadap orang lain. Kejenuhan adalah tekanan, maka setiap orang membenci tekanan itu. Banyak cara yang ditempuh untuk membebaskan diri dari tekanan, kalau perlu dengan cara mengorbankan orang lain. Inilah praktek kezhaliman.
- Menimbulkan frustasi. Dampak paling serius dari kejenuhan adalah frustasi. Tekanan kejenuhan yang sangat berat tidak mampu diatasi dengan cara apapun. Dalam keadaan demikian orang kehilangan kepercayaan terhadap hidup yang dia jalani. Dia berfikir, mengakhiri hidup secara sengaja adalah pilihan terbaik. Padahal Allah telah melarang sikap frustasi
Untuk mengatasi /
menghindarinya, ada beberapa tips cara mengatasi kejenuhan yang salah satunya dalam
belajar :
- Buatlah metode belajar yang lebih bervariasi. Misalnya dengan membuat rangkuman, mengulang bahan pelajaran dengan mendengarkan rekaman yang kita buat sendiri, melakukan tanya jawab dengan teman misalnya, atau metode lain yang bisa membuat kita lebih nyaman dan enjoy dalam belajar.
- Buatlah ruangan / suasana belajar senyaman mungkin Belajar di tempat yang kurang nyaman seperti ruang tidur yang berantakan, kotor dan banyak suara-suara akan membuat Anda tidak nyaman dan konsentrasi belajar pun jadi terganggu.
- Ubah sesekali dekorasi / interior ruang belajar Anda Dengan mengubah dekorasi / interior ruang belajar sesekali, bisa menciptakan suasana baru dan akan menghindari Anda dari kejenuhan.
- Hindari stess / ketegangan mental saat belajar Stress bisa disebabkan karena masalah pribadi, masalah di sekolah/kampus seperti guru/dosen yang terlalu “killer”, rasa cemas yang berlebihan karena menganggap pelajaran terlalu sulit, dsb. Hilangkan semua perasaan-perasaan itu sebelum Anda mulai belajar. Berdoa sebelum belajar bisa membantu Anda mengatasi perasaan-perasaan tersebut. Mendengarkan musik instrumental yang tenang saat belajar juga bisa membuat kondisi mental Anda lebih rileks.
- Lakukan aktifitas rekreasi secara teratur Rekreasi sangat bermanfaat untuk menetralisir kelelahan mental setelah melakukan rutinitas sehari-hari.
- Dengan mendengarkan musik, alunan nada yang menenangkan sangat baik untuk menormalkan rasa tidak karuan dan jenuh yang mungkin saja anda rasakan. Sudah banyak bukti bahwa dengan mendengarkan musik dapat menghilangkan kejenuhan. Pilihlah jenis musik yang menjadi favorit anda.
- Bermain game dan internet, internet sangat membantu mengatasi kejenuhan, seperti bermain game online yang benyak game-game menarik yang dapat anda mainkan maupun anda download dari yang dapat di mainkan secara geratis maupun berbayar, bahkan di internet anda dapat membaca situs-situs informasi/berita untuk mendambah wawasan anda.